Jumat, 08 Mei 2015

MAJU, MARITIM, INDONESIA!!


Luas memang laut Indonesia dengan berbagai kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dengan bertebarnya pulau-pulau di berbagai titik membentang luas dengan manusia-manusianya yang beride brilian, berwawasan luas berahlak mulia, bertutur kata santun dan damai penuh cinta yang tak bosan dan tak pernah lelah menjaga dan melestarikan alamnya khususnya laut. Banyak hal-hal tentang laut Indonesia yang tidak kita sadari dan tiada kita ketahui yang ternyata memiliki dampak yang sungguh luar biasa jika kita dalami, rasakan, dan syukuri dan ini juga bisa digunakan sebagai ladang ekonomi subur demi mendongkrak kemajuan ekonomi Indonesia. Jika dikalkulasi dan diolah secara maksimal, maka kekayaan laut Indonesia bisa menyumbang pendapatan sebesar US$ 1,2 triliun. Cukup membuat kita sadar akan kayanya laut Indonesia. Namun terkadang kita malah acuh dan tak mau tahu dengan dunia kemaritiman. Padahal Indonesia adalah negara dengan bentang laut terluas di dunia yang tentunya memiliki berbagai spesies biota laut beragam dan terlengkap se jagad raya. Berbagai kasus tentang sengketa laut Indonesia kita dengan negara lain juga mesti kita perhatikan. Mulai dari penangkapan ikan tuna dengan ukuran proporsional oleh nelayan asing karena minimnya pengetahuan nelayan Indonesia soal musim tangkap ikan, sampai lenyapnya blok Ambalat dari peta Indonesia karena telah dicuri dengan halus oleh malaysia. Seharusnya ini menjadi cambuk keras bagi kita orang Indonesia agar lebih ketat menjaga setiap jengkal kawasan laut dan pesisir Indonesia.
Benar kata ahli cinta jaman dahulu bahwa andai setiap kali orang tua kita sebutkan satu per satu ketakjuban laut Indonesia lalu gugur satu bunga mawar, maka tak terlihatlah bumi dari luar angkasa melainkan hanya warna merah karena saking banyaknya cerita hebat dan anugrah yang Tuhan titipkan di laut Indonesia kita. Menjaganya adalah hal yang mutlak terlebih bagi kita kawula muda yang memiliki semangat membara untuk perbaikan Indonesia ini. Pemuda memiliki peran yang strategis bagi pertumbuhan dan kemajuan bangsa karena mereka memiliki kreativitas yang tinggi di masyarakat untuk berkarya, berkreasi, dan berinovasi.  Potensi sumber daya manusia di Indonesia khususnya pemuda sangatlah besar dan jumlahnya banyak. Jika digabungkan, perguruan tinggi di indonesia baik yang negeri dan swasta mencapai 3.151. Setiap tahun perguruan tinggi meluluskan mahasiswanya, yang berarti jutaan hasil riset yang dihasilkan oleh pemuda Indonesia. Ini juga merupakan potensi yang besar bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju. Mindset para pemuda juga harus bisa diselaraskan bahwa menuju Indonesia maju bukanlah dicapai hanya dengan lolos test wawancara perusahaan ternama. Melainkan dengan menumbuhkembangkan mental kewirausahaan. Karena idealnya negara maju harus memilki pengusaha setidaknya 2% dari total penduduknya. Untuk mengembangkan mental kewirausahaan, mahasiswa juga harus aktif ikut dalam keorganisasian yang bersifat sosial maupun dalam bidang riset teknologi. Seminar kewirausaan juga perlu untuk diikuti demi menunjang wawasan tentang wirausaha.
Tugas utama mahasiswa bukannya untuk berdemo anarkis dan merusak. Apalah artinya demo-demo yang dilancarkan berbagai elemen mahasiswa dengan semangat bara api yang berkobar-kobar di seluruh tanah air yang sampai ban mobil mereka bakar untuk menunjukkan beringasnya semangat mereka unutuk membela Indonesia jika dalam perkuliahan semangat mereka belum berkobar sepenuh ketika berdemo. Tak ada pula artinya jika mahasiswa tak banyak berkontribusi misal dalam penciptaan teknologi, pengembangan masyarakat, dan juga aksi konkrit lainnya dalam mendukung kemajuan maritim indonesia yang tentunya masih dalam batasan sebagai mahasiswa. Potensi SDM pemuda Indonesia tidak diragukan lagi dan kekayaan hutan maupun laut indonesia sudah tersedia melimpah. Jadi tidak ada alasan untuk berdiam diri dan hanya duduk meratapi nasib bangsa Indonesia yang lemah. Berbuatlah! Demi Indonesia.   

Ridho Dian Farades
Teknik Pengelasan PPNS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar